Bank Sumut Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Capai 80% di Sumatera Utara

Table of Contents

   Tayang: Minggu, 23 November 2025 17:12 WIB  Baca tanpa iklan

Editor: Amanda Putri

Bank Sumut Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Capai 80% di Sumatera Utara


eye icon 76,461 views


Medan, Sumatera Utara —
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, menyatakan bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan di provinsi ini telah menembus 80% pada tahun 2025. Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di pelataran parkir Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, pada Minggu (23/11/2025).


Menurut Surya, pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan bagi Sumut dalam rangka mendukung target nasional inklusi keuangan yang lebih tinggi. Ia menekankan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku industri jasa keuangan menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan jangka panjang.


Dalam sambutannya, Surya menjelaskan bahwa BIK bukan sekadar seremonial, melainkan momentum penting untuk memperluas akses layanan keuangan formal dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan manfaat produk keuangan. Kegiatan seperti fun walk, edukasi publik, expo layanan keuangan, dan business matching dijalankan sebagai strategi nyata untuk mendorong partisipasi warga dan pelaku usaha lokal.


Salah satu fokus utama BIK tahun ini adalah penguatan akses permodalan, khususnya melalui isu kredit program perumahan. Menurut Surya, industri jasa keuangan di Sumut telah mendukung program "tiga juta rumah", dengan menyediakan skema kredit perumahan yang lebih terjangkau. Hal ini, kata Surya, akan membantu masyarakat menengah-bawah untuk memiliki rumah melalui dukungan finansial formal.


Selain itu, Surya menegaskan bahwa program “satu rekening satu pelajar” penting untuk menanamkan budaya menabung sejak dini. Dia mendorong pelajar di Sumut agar membuka rekening tabungan sekolah sebagai langkah awal memahami pengelolaan keuangan. Ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan produk keuangan formal seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), jaminan sosial, dan perbankan digital agar semakin inklusif.


Sementara itu, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut, Khoirul Muttaqien, turut memberi data bahwa literasi di Sumut belum setara dengan inklusi. Menurut OJK, indeks literasi nasional saat ini berada di 66,46%, sedangkan inklusi mencapai 80,51%.  Untuk mendukung perbaikan literasi, OJK Sumut telah menggelar 569 kegiatan edukasi keuangan sejak Januari hingga Mei 2025, menjangkau 36.916 peserta dari 26 kabupaten/kota. 


Namun, Khoirul juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi keuangan membawa tantangan baru: investasi ilegal, pinjaman online (pinjol) tidak berizin, dan judi online (judol). Ia menyerukan agar masyarakat lebih waspada, tidak tergiur imbal hasil tinggi tanpa verifikasi legalitas, dan menjaga data pribadi agar tidak disalahgunakan. Hal ini menjadi bagian dari upaya perlindungan konsumen dalam literasi keuangan.


Sebagai penutup, Surya menyatakan optimisme bahwa kolaborasi berkelanjutan antara semua pihak akan memperkuat ekosistem keuangan inklusif di Sumut. Dengan program-program konkret dan edukasi masif, diharapkan masyarakat semakin “melek finansial” — sehingga literasi dan inklusi keuangan tidak hanya sekadar angka, tetapi berdampak nyata pada kesejahteraan dan stabilitas ekonomi di provinsi tersebut.


Sumber: beritaserbaada.web.id

Post a Comment