Korban Jiwa Bertambah, 24 Orang Tewas dari 86 Kejadian Bencana Alam di Sumatera Utara

Table of Contents

   Tayang: Kamis, 27 November 2025 14:12 WIB  Baca tanpa iklan

Editor: Amanda Putri

Korban Jiwa Bertambah, 24 Orang Tewas dari 86 Kejadian Bencana Alam di Sumatera Utara


eye icon 75,556 views



Sumatera Utara dilanda 86 kejadian bencana alam dalam beberapa hari terakhir, menelan 24 korban jiwa dan ratusan warga terdampak. Bencana tersebut berupa longsor, banjir, pohon tumbang, serta puting beliung, yang melanda 11 kabupaten/kota di provinsi ini. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat aman akibat rumah mereka terendam atau rusak parah, sementara akses jalan utama banyak yang tertutup material longsor.


Dari total 86 kejadian, jenis bencana terbanyak adalah 59 longsor, diikuti 21 banjir, 4 pohon tumbang, dan 2 puting beliung. Wilayah paling parah terdampak meliputi Tapanuli Selatan, Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Pakpak Bharat, dengan sejumlah rumah roboh, jalan putus, dan fasilitas umum mengalami kerusakan signifikan.


Korban meninggal mencapai 24 orang, sementara yang luka-luka sebanyak 37 orang luka ringan, 6 luka berat, dan 5 orang masih hilang yang hingga kini dalam pencarian tim SAR. Sebagian besar korban tewas berasal dari daerah rawan longsor dan wilayah yang dilanda banjir bandang, menunjukkan tingginya risiko bencana susulan.


Polda Sumut mengerahkan 492 personel untuk menangani keadaan darurat. Personel ini terdiri dari Satbrimob, Dit Samapta, Bid Dokkes, dan Bid TIK, yang bertugas mengevakuasi warga terdampak, membuka akses jalan yang tertutup longsor, membersihkan pohon tumbang, serta melakukan koordinasi dengan BPBD dan instansi terkait lainnya.


Pemerintah daerah dan BPBD membuka posko darurat, pos kesehatan, serta dapur umum di lokasi terdampak. Bantuan logistik, makanan, obat-obatan, dan pakaian disalurkan kepada warga yang mengungsi. Langkah ini bertujuan mengurangi risiko penyakit, kekurangan pangan, dan memberikan perlindungan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana.


Dampak bencana juga dirasakan pada infrastruktur dan aktivitas sosial. Jalan utama terputus, jaringan listrik terganggu, sekolah dan fasilitas publik ditutup sementara. Aktivitas sehari-hari masyarakat terganggu, transportasi antar daerah terganggu, dan perdagangan lokal mengalami hambatan akibat akses terisolasi.


Polda Sumut bersama pemerintah daerah menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, terutama hujan lebat dan longsor. Warga yang tinggal di wilayah rawan longsor dan banjir diminta selalu mengikuti arahan petugas, segera mengungsi saat tanda-tanda bahaya muncul, dan melapor ke posko darurat jika membutuhkan bantuan.


Sumber: beritaserbaada.web.id

Post a Comment