Banjir Rendam Beberapa Wilayah Sumatera Utara 25 November 2025, Aktivitas Ekonomi dan Sekolah Sementara Terhenti Total

Table of Contents

 Tayang: Selasa, 25 November 2025 14:16 WIB  Baca tanpa iklan

Editor: Amanda Putri

Banjir Rendam Beberapa Wilayah Sumatera Utara 25 November 2025, Aktivitas Ekonomi dan Sekolah Sementara Terhenti Total

eye icon 65,446 views


Sumatera Utara, 25 November 2025 — Sejumlah wilayah di provinsi ini dilanda banjir akibat curah hujan tinggi yang terus berlangsung. Kabupaten Mandailing Natal menjadi daerah paling parah terdampak, dengan genangan air mencapai 1 hingga 2,5 meter di beberapa desa. Banjir menyebabkan akses jalan ke desa-desa terendam, sementara beberapa titik terdampak longsor, sehingga mobilitas warga terganggu.


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara melaporkan sekitar 520 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke lokasi aman. Posko pengungsian didirikan di sekolah dan balai desa untuk menampung warga. Tim evakuasi bekerja maksimal memastikan keselamatan warga, khususnya di desa yang sempat terisolasi akibat jalan yang tertutup air dan material longsor.


Banjir turut menghentikan aktivitas ekonomi warga di wilayah terdampak. Pasar lokal ditutup sementara, pedagang tidak dapat menjual barang, dan distribusi logistik terhambat karena jalan desa dan jembatan terendam air. Petani juga mengalami kerugian karena sawah, kebun sayur, dan perkebunan tergenang air, sehingga proses tanam atau panen tidak dapat dilakukan.


Sekolah-sekolah di beberapa desa terpaksa diliburkan sementara. Anak-anak yang biasanya bersekolah harus tinggal di rumah atau mengungsi bersama keluarga. Aktivitas belajar mengajar yang terganggu menjadi salah satu dampak sosial dari bencana ini. Pemerintah daerah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan siswa tetap aman selama banjir.


BPBD menyalurkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, dan obat-obatan kepada warga terdampak. Tim medis juga dikerahkan ke posko pengungsian untuk memberikan pelayanan kesehatan. Pemerintah daerah mengimbau warga tetap tenang, menjaga kesehatan, dan waspada terhadap kemungkinan banjir susulan.


Menurut analisis sementara, banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir, ditambah sistem drainase di desa-desa yang terbatas. Sungai-sungai kecil meluap dan menyebabkan genangan air yang luas. Kerusakan infrastruktur, termasuk jalan dan jembatan, semakin memperlambat mobilitas warga dan distribusi bantuan.


Pemerintah Sumatera Utara berkomitmen meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan memperbaiki infrastruktur dan sistem peringatan dini. Warga diminta mengikuti arahan BPBD, menghindari lokasi rawan banjir, dan bekerja sama dengan tim evakuasi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalkan risiko korban jiwa serta dampak sosial-ekonomi akibat banjir.


Sumber: beritaserbaada.web.id

Post a Comment