Hoaks Gunung Meletus di Sumatera Utara Saat Banjir Bandang: Klarifikasi Fakta

Table of Contents

Penulis: Revandy, Jurnalis Muda  Editor: Joko Susilo

Hoaks Gunung Meletus di Sumatera Utara Saat Banjir Bandang: Klarifikasi Fakta

eye icon 65,436 views


Sumatera Utara dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor akibat hujan ekstrem yang mengguyur beberapa wilayah selama beberapa hari berturut-turut. Di tengah upaya evakuasi dan penyaluran bantuan bagi korban, beredar klaim di media sosial yang menyatakan bahwa bencana ini juga disebabkan oleh erupsi gunung berapi di Sumatera Utara. Klaim ini cepat viral, memicu kebingungan di masyarakat, dan menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.


Pihak berwenang menegaskan bahwa tidak ada gunung berapi yang meletus selama periode banjir bandang tersebut. Gunung-gunung aktif yang ada di Sumatera Utara, seperti Sinabung, Sibayak, dan Sorikmarapi, tetap stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik yang signifikan. PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) bahkan mengeluarkan pernyataan resmi bahwa tidak ada erupsi gunung berapi di wilayah Sumut.


Hoaks tersebut muncul karena video dan foto letusan gunung berapi yang sebenarnya berasal dari lokasi dan waktu berbeda dibagikan di media sosial. Konten visual ini kemudian dikaitkan secara keliru dengan banjir bandang Sumut, sehingga publik seolah-olah melihat “bencana ganda” yang terjadi bersamaan. Kesalahan ini memperparah kekhawatiran warga yang sudah terdampak oleh bencana alam.


Secara ilmiah, banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara terjadi akibat curah hujan ekstrem yang terus-menerus, sungai meluap, serta kondisi lingkungan yang rawan longsor. Daerah perbukitan yang gundul atau terdegradasi meningkatkan risiko tanah longsor. Tidak ada unsur vulkanik yang berkontribusi terhadap bencana ini, sehingga klaim adanya letusan gunung berapi sepenuhnya tidak berdasar.


Penyebaran klaim palsu ini menimbulkan kepanikan tambahan di masyarakat, terutama di wilayah terdampak. Beberapa warga menjadi takut untuk mengevakuasi diri atau menunda menerima informasi dari pemerintah. BPBD dan pihak terkait menegaskan bahwa hoaks dapat mengganggu koordinasi evakuasi, distribusi bantuan logistik, dan keselamatan warga.


Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi. Setiap foto atau video yang viral sebaiknya diperiksa melalui sumber resmi seperti PVMBG, BMKG, BPBD, atau pemerintah daerah. Edukasi publik tentang hoaks dan cara memverifikasi informasi menjadi sangat penting agar masyarakat tetap tenang dan dapat mengambil langkah-langkah keselamatan yang tepat.


Banjir bandang di Sumatera Utara adalah bencana nyata akibat hujan lebat dan kondisi lingkungan yang rentan, sementara klaim tentang gunung berapi yang meletus sepenuhnya salah dan termasuk hoaks. Menyebarkan informasi yang tidak benar hanya menambah kebingungan dan kepanikan di tengah bencana. Verifikasi fakta dan mengikuti arahan pihak berwenang tetap menjadi kunci keselamatan warga.


Sumber: beritaserbaada.web.id

Post a Comment